Jumat, 28 Januari 2011

Pengguna facebook target 'koobface'


Koobface memanfaatkan fitur messaging di Facebook untuk menginfeksi
komputer (PC), lalu mencoba mencuri informasi penting seperti nomor
kartu kredit.

"Beberapa virus lain juga memanfaatkan Facebook dengan cara yang sama
untuk menyebarkan diri," kata juru bicara Facebook, Barry Schnitt
lewat e-mail.

Namun demikian, Reuters yang dikutip detikINET, Jumat (5/12/2008)
melansir, Schnitt mengatakan prosentase pengguna Facebook yang
terinfeksi vius ini masih sangat kecil.

Dalam blognya, McAfee menyatakan bahwa para penelitinya telah
menemukan Koobface berkeliaran di Facebook. Koobface menyebar dengan
cara mengirimkan pesan tagline yang menggelitik ke daftar teman
pengguna Facebook yang sudah terinfeksi virus.

Pesan tersebut,

yang salah satu subyeknya berbunyi "You look just
awesome in this new movie", jika diklik nantinya akan menggiring user
ke sebuah situs di mana user akan diminta untuk mendownload sebuah
software jahat yang menyamar sebagai update Flash Player.

Jika software itu di-download, komputer akan terinfeksi virus.
Parahnya lagi, komputer yang sudah terinfeksi itu bisa menginfeksi
situs-situs lain ketika menggunakan mesin pencari Google, Yahoo, MSN
dan Live.com.

Chris Boyd, peneliti di FaceTime Security Labs mengatakan, pengguna
Facebook kurang peduli terhadap pesan yang mereka terima.

"Mereka cenderung lengah. Mereka berpikir bahwa seseorang sudah log
in dengan menggunakan sebuah account untuk bisa masuk ke Facebook,
sehingga berpikir tidak mungkin virus bisa menginfeksi mereka," kata
Boyd.

Facebook telah mengimbau anggotanya untuk menghapus e-mail yang
mencurigakan. Facebook juga memposting petunjuk bagaimana
membersihkan komputer yang terinfeksi virus di
http://www.facebook .com/security.

Richard Larmer, chief executive RLM Public Relations di New York yang
merupakan salah satu pengguna Facebook mengatakan, ia
terpaksa 'membuang' PC-nya setelah terinfeksi Koobface. "Ini benar-
benar buruk. Virus ini menghancurkan komputer saya," katanya.

McAfee sendiri masih belum bisa mengidentifikasi pelaku di belakang
Koobface. "Pelakunya mengupdate dan menambah fungsionalitas baru,"
kata Craig Schmugar, peneliti di McAfee.

dicuplik dari yudhim.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar