Jumat, 28 Januari 2011

SEKILAS KISAH JENDERAL SUDIRMAN SAAT DIBIMBING ULAMA KH. BUSYRO SYUHADA

Posted on Mei 10, 2010 by BaNi MusTajaB
31

KH.BUSYRO SYUHADA
 
i
 
1 Votes
Quantcast
Panglima Besar Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh penting yang pernah dimiliki negeri ini. Dia pejuang dan pemimpin teladan bangsa. Pribadinya teguh pada prinsip, keyakinan dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Sudirman lahir pada 1916 di desa Bodas, Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah. Sebelum memasuki dunia kemiliteran, Sudirman berlatar belakang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan aktif kepanduan Hizbul Wathan. Sejarah mencatat, ketika berusia 31 tahun dia sudah menyandang pangkat jenderal. Meski saat itu menderita sakit paru-paru, tetapi dia terus bergerilya melawan penjajah. Apa sesungguhnya yang membuat Sudirman memiliki keteguhan dan prinsip kuat dalam hidupnya sehingga dia memiliki nama harum di negeri ini? “Sudirman mendapat didikan seorang ulama pada masanya. Inilah yang membuatnya memiliki keteguhan dalam berjuang. Meskipun dia menderita sakit paru-paru dan harus ditandu, tetapi semangat juangnya tinggi,”ujar H. Abdul Malik kepada saya di kediamannya di Palimanan, Cirebon. KH.Busyro Syuhada Dikisahkan, sekitar 50 km dari Kota Purbalingga, ada seorang ulama bernama Kyai Haji Busyro Syuhada. Sang ulama memiliki sebuah pesantren di desa Binorong, Banjarnegara. Selain dikenal sebagai ulama, Kyai Busyro juga seorang pendekar pencak silat (ketika itu istilahnya pencak ragawi dan batin). Sebagaimana umumnya pesantren, para santri diajarkan ilmu agama dan beladiri pencak. Pencak silatnya dikenal dengan nama Aliran Banjaran yang intinya memadukan ilmu batin dan ilmu dhohir. Dikemudian hari pencak silat yang dirintis Kyai Busyro Syuhada menjadi cikal bakal perguruan silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Suatu hari, Sudirman berkunjung ke pesantren Kyai Busyro di Banjarnegara. Dia bermaksud silaturrahmi. Saat itu Sudirman masih menjalankan pekerjaan sebagai guru di Cilacap. Pada pertemuan itu, tiba-tiba saja Kyai Busyro menangkap suatu firasat saat berhadapan dengan Sudirman. “Kyai Busyro menyarankan agar Sudirman tinggal sementara waktu di pesantren. Dia ingin agar Sudirman mau menjadi muridnya. Kyai Busyro tidak menjelaskan alasan sesungguhnya,” ujar H. Abdul Malik. Tentu saja Sudirman terkejut mendengar saran Kyai Busyro Syuhada. Tetapi dia menyambut dengan antusias. Bagaimanapun juga, saran dan nasehat seorang ulama tentu baik dan pasti ada alasan-alasan khusus yang tidak dapat diungkapkan. Selanjutnya Sudirman nyantri di pesantren asuhan Kyai Busyro Syuhada. Saat itu usia Sudirman sekitar 25 tahun. Selama menjadi santri, Sudirman diperlakukan khusus oleh Kyai Busyro. Bahkan terkesan diistimewakan. Semua keperluan Sudirman menyangkut urusan apa saja, termasuk urusan makan dan minum selalu disiapkan. Kyai Busyro sengaja menyediakan seorang pelayan khusus untuk murid spesialnya itu. Pelayan itu masih keponakan Kyai Busyro sendiri yang bernama Amrullah. Saat itu usia Amrullah lebih muda 5 tahun dibandingkan Sudirman. Amrullah adalah ayah kandung Abdul Malik. “Ayah saya menceritakan seputar bagaimana Kyai Busyro menggembleng  Sudirman. Di lingkungan keluarga besar kami, kisah ini sebenarnya sudah umum diketahui,”kata Abdul Malik. Menurutnya, gemblengan terhadap Sudirman sepintas memiliki kemiripan pola didikan silat dalam film Mandarin, seperti: Shaolin Temple. Murid dilatih ilmu silat dan juga disuruh melakukan olahraga yang menguras fisik. Namun demikian, Sudirman diharuskan berpuasa dan saat tengah malam melakukan shalat sunnah secara rutin. “Bagaimana sebenarnya bentuk didikan secara fisik?” Tanya saya. “Salah satu cerita yang pernah saya dengar, meskipun dalam keadaan berpuasa, Sudirman diperintahkan melakukan pekerjaan keras memotong beberapa pohon yang ada di dekat pesantren. Batang-batang pohon itu kemudian diseretnya. Lalu dimasukkan ke dalam kolam atau empang. Pekerjaan itu dilakukan sendirian tanpa dibantu siapapun. Setelah matahari terbenam, batang pohon itu harus dikeluarkan lagi dari kolam,” Jawab Abdul Malik. Abdul Malik menambahkan, saat Sudirman berbuka puasa dan sahur, Amrullah bertugas menyediakan makanan dan minuman. Di samping itu, Kyai Busyro juga memberi amalan zikir atau hizib khusus kepada Sudirman untuk dibaca setiap harinya. Secara hampir bersamaan, hizib ini juga diamalkan Amrullah (kelak Amrullah menjadi ulama di Wonosobo, Jawa Tengah). Pada tahun 1942,  Kyai Busyro meninggal dunia. Melihat kenyataan itu, Sudirman memutuskan kembali ke kampung halamannya di Purbalingga. Namun tidak berapa lama kemudian balatentara Jepang mulai menjajah Indonesia. Seolah sudah menjadi takdirnya, Sudirman segera mengikuti pendidikan militer di Bogor bergabung dengan tentara PETA (Pembela Tanah Air). Begitu tamat pendidikan, Sudirman menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Sesudah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) terbentuk, Sudirman diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas. Pada puncaknya, Sudirman menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI pertama dan termuda) hingga beliau wafat pada 29 Januari 1950. “Apa yang saya katakan tadi hanya sepenggal cerita saja. Sebenarnya kisah gemblengan Kyai Busyro kepada Sudirman cukup banyak. Tetapi intinya, Sudirman mendapat bimbingan khusus dari seorang ulama pada masanya. Inilah yang membuatnya berhasil menjadi pemimpin,” ujar Abdul Malik. Kisah Gaib Pada saat Sudirman bergerilya, banyak kisah-kisah mistis seputar perjuangannya. Dikisahkan, musuh selalu gagal memburunya. Bahkan Sudirman pernah luput dari tangan musuh yang hanya berjarak sekitar 10-20 meter. Andaikata saat itu penyakitnya kambuh dan membuatnya batuk-batuk, pastilah musuh akan mendengar dan menangkapnya. Tetapi atas Kebesaran Tuhan, pada detik yang genting itu penyakitnya tidak kambuh. Sungguh aneh tidak ada satupun musuh yang melihat Sudirman bersembunyi diantara rumput alang-alang yang pendek. Di sisi lain, wibawa dan kharisma Sudirman terpancar kuat dari ekspresi wajah dan tubuhnya. Meskipun saat itu tubuhnya kurus, lemah dan harus ditandu, tetapi seluruh jajaran angkatan perang patuh di bawah komandonya.  Semua ini merupakan hasil disiplin yang diperoleh dari gurunya. Sejarah juga mencatat, saat ibukota Republik yang berada di Yogyakarta direbut Belanda, Presiden dan Wakil Presiden ditawan. Dikisahkan, ketika itu Sukarno sempat menyuruh Sudirman meletakkan senjata, tetapi Sudirman menolak dan memutuskan bergerilya. Sungguh suatu sikap berani yang ditunjukkan Sudirman. Dia melawan atasan untuk tujuan yang jauh lebih mulia. Demikian sekelumit kisah perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Kita patut menghormati dan meneladaninya. Sebelum menutup perbincangan, Abdul Malik juga mengemukakan bahwa salah seorang keponakan Kyai Busyro Syuhada saat ini menjadi ketua Komisi Yudisial, H. Busyro Muqoddas.
BaNi MusTajaB
 
sumber: gus7.wordpress.com

laki-laki dan perempuan yang saling mencintai


Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang laki-laki dan perempuan yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang matahari terbit
di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa tidak akan menghantar dengan
pandangan kagum dan doa bahagia.
Mereka saling mengasihi satu sama lain Namun pada suatu hari, malang sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas ranjang
pasien beberapa malam tidak sadarkan diri di rumah sakit. Siang hari sang perempuan menjaga di depan ranjang dan dengan tiada henti memanggil-memanggil
kekasih yang tidak sadar sedikitpun.
Malamnya ia ke gereja kecil di kota tersebut dan tak lupa berdoa kepada Tuhan Agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena menangis
sepanjang hari.
Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu, sedangkan si perempuan telah berubah menjadi pucat pasi dan lesu tidak terkira,
namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan perempuan yang setia dan teguh itu, lalu

Ia memutuskan
memberikan kepada perempuan itu sebuah pengecualian kepada dirinya. Tuhan bertanya kepadanya "Apakah kamu benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri
untuk menukarnya?" . Si perempuan tanpa ragu sedikitpun menjawab "Ya".
Tuhan berkata "Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu harus berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 tahun. Pertukaran
seperti ini apakah kamu juga bersedia?". Si perempuan terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti menjawab "saya bersedia!".
Hari telah terang. Si perempuan telah menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Ia mohon Diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit. Hasilnya, lelaki
itu benar-benar telah siuman bahkan ia sedang berbicara dengan seorg dokter. Namun sayang, ia tidak dapat mendengarnya sebab ia tak bisa masuk ke ruang
itu.
Dengan di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dari jauh kekasihnya sendiri. Beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama sekali
tidak bahagia. Ia mencari keberadaan sang perempuan pada setiap orang yang lewat, namun tidak ada yang tahu sebenarnya sang perempuan telah pergi kemana.
Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. Ia begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dengan sang kekasih, namun sang
perempuan Yang telah berubah menjadi kupu-kupu bukankah setiap saat selalu berputar di sampingnya? Hanya saja ia tidak bisa berteriak, tidak bisa memeluk.
Ia hanya bisa memandangnya secara diam-diam. Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yang sejuk meniup jatuh daun pepohonan. Kupu-kupu mau tidak
mau harus meninggalkan tempat tersebut lalu terakhir kali ia terbang dan hinggap di atas bahu sang lelaki.
Ia bermaksud menggunakan sayapnya yang kecil halus membelai wajahnya, menggunakan mulutnya yang kecil lembut mencium keningnya. Namun tubuhnya yang kecil
dan lemah benar-benar tidak boleh di ketahui olehnya, sebuah gelombang suara tangisan yang sedih hanya dapat di dengar oleh kupu-kupu itu sendiri dan mau
tidak mau dengan berat hati ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yang jauh dengan membawa harapan.
Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama di tinggalkannya.
Namun di samping bayangan yang tak asing lagi ternyata telah berdiri seorang perempuan cantik. Dalam sekilas itu sang kupu-kupu nyaris jatuh dari angkasa.Ia
benar-benar tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tidak percaya lagi dengan omongan yang di bicarakan banyak orang. Orang-orang
selalu menceritakan ketika hari natal, betapa parah sakit sang lelaki. Melukiskan betapa baik dan manisnya dokter perempuan itu. Bahkan melukiskan betapa
sudah sewajarnya percintaan mereka dan tentu saja juga melukiskan bahwa sang lelaki sudah bahagia seperti dulu kala .
Sang kupu-kupu sangat sedih. Beberapa hari berikutnya ia seringkali melihat kekasihnya sendiri membawa perempuan itu ke gunung memandang matahari terbit,
menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yang pernah di milikinya dahulu dalam sekejap tokoh utamanya telah berganti seorang perempuan lain
sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tidak dapat berbuat apa-apa.
Musim panas tahun ini sangat panjang, sang kupu-kupu setiap hari terbang rendah dengan tersiksa dan ia sudah tidak memiliki keberanian lagi untuk mendekati
kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dengan perempuan itu, ia dan suara tawa bahagianya sudah cukup membuat hembusan napas dirinya berakhir, karenanya
sebelum musim panas berakhir, sang kupu-kupu telah terbang berlalu. Bunga bersemi dan layu. Bunga layu dan bersemi lagi. Bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah
hanya menandakan semua ini.
Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu-kupu sudah tidak sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas kekasihnya itu mendekap perlahan
bahu si perempuan, mencium lembut wajah perempuannya sendiri. Sama sekali tidak punya waktu memperhatikan seekor kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi
mengingat masa lalu.
Tiga tahun perjanjian Tuhan dengan sang kupu-kupu sudah akan segera berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melaksanakan pernikahan
dengan perempuan itu.
Dalam kapel kecil telah dipenuhi orang-orang. Sang kupu-kupu secara diam-diam masuk ke dalam dan hinggap perlahan di atas pundak Tuhan. Ia mendengarkan
sang kekasih yang berada dibawah berikrar di hadapan Tuhan dengan mengatakan "saya bersedia menikah dengannya!". Ia memandangi sang kekasih memakaikan
cincin ke tangan perempuan itu, kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu.
Dengan pedih hati Tuhan menarik napas "Apakah kamu menyesal?". Sang kupu-kupu mengeringkan air matanya "Tidak". Tuhan lalu berkata di sertai seberkas kegembiraan
"Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengka n kepalanya "Biarkanlah aku menjadi kupu-kupu seumur hidup".
Ada beberapa kehilangan merupakan takdir. Ada beberapa pertemuan adalah yang tidak akan berakhir selamanya. Mencintai seseorang tidak mesti harus memiliki,
namun memiliki seseorang maka harus baik-baik mencintainya.


dicuplik dari : yudhim.blogspot.com

Doa Berlindung Dari Kekikiran dan Fitnah

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. :
Rasulullah Saw berdoa kepada Allah ; "ya Allah! aku berlindung kepadamu dari kekikiran, dari kemalasan, dari kepikunan, dari azab kubur, dari fitnah Dajjal, dan dari fitnah hidup dan mati"
(A uu'dzubika minal bukhli wal kasali, wa ardzalil umuri, wa a'dzaabil kubri, wa fitnatid dajjaali, wa fitnatil mahyaa wal mamaati) 

dicuplik dari :hadits-albukhari.blogspot.com/

Sedekah Yang Diberikan Kepada Orang Miskin, Anak Yatim, Dan Orang Dalam Perjalanan

diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri ra. "suatu ketika Nabi Muhammad Saw duduk diatas mimbarnya dan kami duduk di sekelilingnya. kemudian Nabi Muhammad Saw bersabda, "sesuatu yang kutakutkan akan mengguncang sebagian besar dari kalian (sesuatu yang akan menimpa kalian sepeninggalku) adalah kesenangan-kesenangan dan kemewahan dunia yang keelokkannya akan disingkapkan kepadamu". seseorang berkata, "ya Rasulullah! apakah kebaikan akan membawa keburukan?" Nabi Muhammad Saw termenung sejenak. ada yang berkata kepada orang itu, "ada apa kamu ini? kamu berbicara kepada Rasulullah Saw ketika Rasulullah Saw tidak sedang berbicara kepadamu!". kemudian kami mengetahui bahwa wahyu baru saja diturunkan kepadanya. Nabi Muhammad Saw mengusap peluhnya dan berkata, "mana penanya tadi?" sepertinya Nabi Muhammad Saw menyukai pertanyaan tadi. lalu Nabi Muhammad Saw bersabda,"kebaikan tidak pernah membawa keburukan. seperti tumbuh-tumbuhan di tepi sungai tidak pernah membunuh atau membuat hewan sakit, kecuali apabila hewan itu memakan khadhirah (sejenis sayuran), lalu melihat ke arah matahari, kemudian berak, kencing dan merumput kembali. sesungguhnya kekayaan ini manis dan hijau. anugerah dilimpahkan terhadap kekayaan seorang muslim yang diberikan kepada orang miskin, anak yatim, dan Ibn Al-sabil (orang yang sedang perjalanan[atau Rasulullah mengucapkan kata-kata yang serupa dengan itu]). sesungguhnya, siapa pun yang mengambil hak orang lain ibarat orang yang makan tetapi tidak pernah kenyang, dan kekayaannya akan menjadi saksi yang menentangnya pada hari kiamat".

dicuplik dari :hadits-albukhari.blogspot.com

Ciri-ciri Nabi Muhammad Saw

(diriwayatkan dari Rabi'ah bin Abd Al Rahman :) aku pernah mendengar Anas bin Malik mendeskripsikan Nabi Saw dengan berkata ; "tingginya sedang, tidak tinggi dan tidak pula pendek; kulitnya kemerahan, tidak putih benar dan tidak coklat benar; rambutnya tidak ikal dan tidak pula lurus. Wahyu Illahi (pertama kali) diturunkan ketika usianya mencapai empat puluh tahun. Ia tinggal di Makkah sepuluh tahun menerima wahyu, dan di Madinah lebih kurang selama sepuluh tahun. pada saat wafatnya, uban pada janggut dan rambut kepalanya yang mulia tidak lebih dari dua puluh helai."

dicuplik dari: hadits-albukhari.blogspot.com

Wahyu di Gua Hira

Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a. : mula-mula wahyu Allah SWT diturunkan kepada Rasulullah SAW dalam bentuk mimpi-mimpi yang kebenarannya seterang cahaya siang hari, lalu kecintaan ber-khalwat (mengasingkan diri) dilimpahkan Allah SWT kepadanya. Ia pergi berkhalwat di gua Hira tempat ia beribadah kepada Allah SWT terus menerus selama beberapa malam sebelum kembali (atau ia ingin berjumpa dengan) keluarganya. Ia membawa bekal makanan untuk persediaan dan pulang menemui Khadijah (istrinya) untuk mengambil lagi bekal makanan hingga wahyu secara tiba-tiba diturunkan kepadanya pada saat ia masih berada di gua itu. Malaikat datang menemuinya dan menyuruhnya untuk membaca. Nabi Saw. Menjawab, “aku tidak bisa membaca.” Nabi Saw. Meneruskan, “kemudian malaikat itu memelukku (dengan kuat) dan menekanku begitu keras hingga aku tidak bisa bernapas. Kemudian ia melepaskan aku dan menyuruh membaca, namun kembali kujawab,”aku tidak bisa membaca” lalu untuk ketiga kalinya ia menangkap aku dan memelukku dengan kuat, dan kemudian melepaskan pelukannya dan berkata, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmu lah yang Maha Pemurah” (QS. Al Alaq {96}: 1-3). Kemudian Rasulullah SAW pulang membawa wahyu itu dengan hati yang gundah. Setelah itu Nabi Saw. Pergi menemui Khadijah binti Khuwailid r.a. dan berkata,”selimuti aku!, selimuti aku!” dia menutupi tubuhnya dengan selimut hingga rasa takutnya hilang dan setelah itu menceritakan kepada Khadijah apa yang telah terjadi (lalu berkata),”aku takut sesuatu akan terjadi padaku.” Khadijah menjawab,”Tak pernah! Demi Allah, Allah tidak akan pernah memberimu aib. Kau berbuat baik terhadap sahabat dan kerabat, menolong orang miskin dan papa, memuliakan tamumu dan memberikan bantuan kepada orang-orang yang ditimpa kemalangan.” kemudian Khadijah mempertemukan Nabi Saw. Dengan sepupunya, Waraqah bin Naufal bin Abd’ Al ‘Uzza, yang pada masa jahiliyah menjadi pengikut Nasrani dan menulis (Kitab Injil) dengan bahasa Ibrani. Ia menulis Injil dalam bahasa Ibrani sebanyak yang diinginkan Allah. Ia telah uzur dan matanya telah buta. Khadijah berkata kepadanya, “sepupuku dengarkanlah cerita kemenakan laki-lakimu ini.” Waraqah bertanya, “Kemenakanku apa yang telah kau lihat”, Rasulullah SAW pun menjelaskan apa yang telah dilihatnya. Setelah mendengan cerita Nabi Saw. Waraqah berkata, “Ia adalah malaikat yang sama (yaitu Jibril) yang diutus Allah kepada Musa. Seandainya aku masih muda dan hidup hingga datangnya masa ketika kaummu mengusirmu.” Rasulullah SAW bertanya, “apakah mereka akan mengusirku?” ia menjawab dengan tegas,”setiap orang (laki-laki) yang datang dengan sesuatu yang kau bawa, pasti dia akan dimusuhi; dan seandainya aku hidup hingga datangnya hari itu (ketika kau diusir) niscaya aku akan membelamu dengan seluruh kemampuanku”. Tetapi selang beberapa hari Waraqah meninggal dunia dan wahyu Illahi berhenti sementara waktu.

dicuplik dari hadits-albukhari.blogspot.com

Rupanya Anjing Indonesia Yang Paling Langka di Dunia

Rupanya Anjing Indonesia Yang Paling Langka di Dunia


Disela sela pertemuan antar negara maju di Indonesia, terjadi dialog antara menteri saat makan siang dihotel bintang lima. Mereka itu adalah para menteri dari negara Amerika, Inggris dan Indonesia, yang saling membanggakan kepintaran anjing di negara masing masing.

Dan merekapun bilang sebagai berikut:

Amerika : di negara saya,anda tidak akan bisa membedakan anjing polisi dengan sipemiliknya.

Inggris dan Indonesia: mengapa begitu...?.

Amerika : anjingnya bisa menangkap teroris seperti polisi dan penciuman si polisi setajam penciuman anjing piaraannya.

Inggris : negaraku juga, kita tidak bisa membedakan antara si anjing pemburu dengan si pemilik anjingnya.

Amerika dan Indonesia: mengapa bisa begitu...?.

Inggris : karena anjingnya itu bisa menangkap binatang buruan sehebat majikannya dan si pemilik anjing punya penciuman pada binatang buruannya setajam anjing si pemburu tersebut.

Indonesia: anjing kalian belum sehebat di negaraku Indonesia.

Amerika dan Inggris: kenapa memang....?.

Indonesia: semua anjing para pejabat penting negaraku dan pemiliknya, sangat sulit dibedakan kelakuannya sehari hari.

Amerika dan Inggris: mengapa bisa begitu...?.

Indonesia : karena keduanya senang menjilati kaki majikannya.

Amerika dan Inggris: good...good...good.......


Saya juga gak tahu neh mesti bangga apa ga???jadi bingung neh.....

hehehehe

dicuplik dari yudhim.blogspot.com